Menanam Cempedak |
Cempedak adalah tanaman buah yang cukup menggiurkan untuk dibudidayakan. Sebagian
orang yang sensitive bahkan lebih tertarik membudidayakan cempedak
dibandingkan durian. Selain itu, sangat sedikit orang yang serius
membudidayakan cempedak ini, jadi harganya pun hampir selalu melambung
jika
kita perhatikan, durian yang sudah mulai berbuah akan menghasilkan
10-20 buah dengan nilai jual berkisar 30.000 per buah, jadi sekitar
300.000 – 600.000 per pohon. Namun ditahun kedua produktif, durian
menghasilkan buah dengan produktifitas yang hanya sedikit meningkat.
Jika
kita lihat tanaman cempedak, harga cempedak berkisar 10.000 – 15.000
per kilo dengan kisaran sekitar 1-3 kilo per buah. Hal yang menggiurkan,
ditahun pertama cempedak produktif berbuah, satu puhon rata-rata
berbuah 50-100 buah. Berarti satu puhon bernilai sekitar 500.000 – 1
juta rupiah. Dan yang lebih menarik, ditahun kedua produktif, tanaman
cempedak bisa berbuah 2 -5x lipat.
Sebagai
contoh, saya memiliki pohon cempedak yang tahun lalu adalah awal
berbuah. Tak tanggung –tanggung, ada satu pohon ada yang berbuah sekitar
300 buah. Dan tahun ini, pohon yang satu itu kembali berbuah. Cempedak
tidak seperti durian, dia berbuah secara berangsur, jadi panennya pun
bisa 3-5x panen. Dan Alhamdulillah, dari satu pohon cempedak itu, saya
sudah memanen dua kali dengan hasil sekitar 500kg, dan itu pun masih
lebih dari separo yang belum dipnen.
Yah,
semua itu hanya sedikit gambaran tentang prospek berkebun cempadak.
Namun harus kita ingat, setiap kita berusaha, sebelum hasil selalu ada
harga yang harus kita bayar, yakni kerja keras dan ketekunan.
Disini
yang akan kita bahas adalah cara menanam dan memelihara cempedak hingga
berbuah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengusahakan
agar cempedak berbuah maksimal dan bagus.
1. Memilih bibit
Hal
pertama harus diperhatikan adalah memilih bibit. Bibit yang terbaik
adalah biji dari buah cempedak yang matang dipohon. Pilihlah biji yang
lebih bulat dan besar. Kemudian tanam biji-biji tersebut dalam polibek
berukuran satu liter. Siram secara rutin sampai setengah tahun, batu
tanaman siap ditanam.
2. Jarak tanam
Jarak tanam akan memepengaruhi jumlah
buah yang akan dihasilkan. Karena cempedak adalah jenis tanaman keras
yang memiliki batang yang besar dan daun yang sangat rimbun, maka jarak
tanam harus lebar, 10x10 meter atau 12x12 meter. Jika jarak tanam
terlalu dekat, pohon tidak akan memiliki banyak dahan dan tentunya
buahnya juga akan lebih sedikit.
3. Jenis tanah
Cempedak
termasuk jenis tanaman yang bisa menyesuaikan dengan lingkungan
hidupnya. Hamper semau jenis tanah bisa ditumbuhinya. Namun daerah
terbaik adalah daerah yang tanahnya tidak terlalu sering tergenang air,
dalam artian air ada namun mudah meresap, bukan menggenangi.
4. Pembersihan rumput liar
Pada masa pembesaran tanaman, rumput sebaiknya jangan
disemprot, cukup dipangkas dan dibiarkan kering disekitar akar tanaman.
Ini cukup berguna sebagai pupuk organic. Jika disemprot, pertumbuhan
akar tanaman juga terganggu, akibatnya tanaman akan menjadi kuning.
Apalagi jika tanaman sudah akan berbuah, akan beresiko gagal berbuah
atau buah rasanya masam dan hambar.
5. Pembersihan akar
Ketika
kita melihat pada ujung daun mulai bermunculan seperti bakal buah yang
kecil-kecil (sebenarnya merupakan bunga cempedak) atau mulai bermunculan
tunas-tunas pada batang dan dahan tanaman, itu tandanya tanaman akan
segera berbuah. Pada keadaan ini, kita harus segera melakukan
pembersihan rumput pengikisan dedaunan kering disekitar akar. Gunakan
pengerok sampah hingga diemeter sekitar 3 - 4m, lebih lebar lebih baik.
tumpuk rerumputan serta dedaunan tersebut karena nanti akan dipakai
untuk pengasapan.
Ini
dilakukan agar akar tanaman memperoleh cukup oksigen dan tanah
disekitar akar tidak lembab-basah. Manfaat dari pembersihan akar seperti
ini sangat besar. Jika dilakukan menjelang berbuah, maka buahnya akan
semakin lebat dan mengurangi resiko busuknya buah. Dan yang tak kalah
pentingnya, tunas buah lebih cepat keluar sehingga berbuah sedikit lebih
awal dari yang lainnya.
6. Pembungkusan buah
Buah
cempedak yang mulai membesar perlu dibungkus untuk mengurangi resiko
busuk oleh ulat, lalat buah serta serangan mangsa seperti tupai. Besar
buah kira-kira sudah melebihi ukuran baterai atau hamper seperti
pergelangan tangan. Jika masih terlalu kecil, jangan dibungkus dulu
karena proses penempelan serbuk sari masih berlangsung. Pembungkus yang
paling aman adalah kantong plastic. Pilihlah kantong plastic yang
sesauai ukurannya, jangan terlalu kecil. Lubangi bagian bawah plastic
sekitar 2-3cm dan bungkus buah satu persatu. Ingat, buah dibungkus
satu-satu, bukan per tangkai.
Pembungkus
yang plaing baik adalah kantong plastic berwarna hitam. Sebab, tupai
tidak akan memakan buah yang dibungkus, terutama dengan pem bungkus
hitam. Jika di daerah anda sering terjadi serangan monyet atau monyet
hitam, maka jangan sekali-kali menggunakan kantong plastic putih atau
plastic berwarna. Itu justru menjadi benda menarik bagi mereka.
7. Pengasapan
Pengasapan ini sangat perlu, gunanya adalah mengusir lalat buah yang menyebabkan busuknya
buah. Pengasapan dilakukan dengan membakar dedaunan dan rerumputan yang
sudah ditumpuk-tumpik tadi. Ingat, ketika pembakaran usahakan supaya
keluar asap tebal, bukan kobaran apinya.
8. Pembersihan buah yang rusak
Pembersihan
buah yang rusak harus segera dilakukan ketika kita melihat ada buah
yang rusak. Buah langsung dipetik dan jauhkan dari pohon. Atau
dimasukkan kedalam api pengasapan. Jika terlambat maka buah yang lain
beresiko besar ikut busuk tertama buah yang tidak terjangkau untuk
dibungkus. Dan kadang yang sudah dibungkus pun juga beresiko ikut busuk.
9. Pemanenan
Pada
pohon cempedak, satu tangkai buah biasa berisi 3-10 buah. Jika kita
ingin memetiknya, gunakan jarum peniti, tusuk satu buah yang tangkainya
paling diatas (dalam satu rumpun tangkai), jika biji terasa keras,
berarti buah sudah cukup tua dan bisa dipetik. Dan jangan lupa, dalam
satu tangkai biasa ada beberapa buah. Satu rumpun buah hanya bisa
dipetik satu buah yang tangkainya paling diatas (ini berarti buah yang
dipetik adalah buah yang lebih dulu keluar saat tunas dulu).
Ketika buah yang dipanen adalah buah terkhir, petik buah beserta tangkainya sampai kepangkal tangkai. Sehingga batang yang
dulunya diliputi tunas yang berbuah, menjadi bersih kembali tanpa
tunas. Ini sangat berpengaruh pada hasil panen pada musim buah
selanjutnya. Jika tunas bekas tangkai buah tidak dibuangi, musim
berikutnya pohon akan berbuah lebih sedikit. Ini dikarenakan pohon tidak
bisa menghasilkan tunas baru untuk berbuah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda merupakan informasi bagi kami