Perubahan metabolisme tubuh melepaskan beberapa bahan kimia yang dapat dideteksi lewat bau. Beberapa anjing telah dilatih secara khusus untuk mendeteksi kanker pada manusia lewat bau tubuhnya. Para ilmuwan juga telah mengembangkan alat khusus untuk mendeteksi penyakit lewat bau tubuh.
Seperti dilansir Wired, Senin (19/11/2012), ada beberapa penyakit yang dapat diidentifikasi dari baunya, yaitu:
1. Kanker Paru
Pada penderita kanker paru, bau napasnya lebih menyerupai amonia atau bau amis ikan. Penyebabnya adalah bahan kimia yang disebut methyl hidrazin. Untuk mendeteksinya, dapat digunakan sebuah jaringan nanopartikel emas yang diberi lapisan organik chemiresistive.
Bahan kimia mudah menguap yang dihasilkan dari napas akan membuat sensor partikel mengembang, lalu mengubah hambatan listrik dan memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi tanda-tanda kanker lewat napas pasien.
Pada penderita kanker paru, bau napasnya lebih menyerupai amonia atau bau amis ikan. Penyebabnya adalah bahan kimia yang disebut methyl hidrazin. Untuk mendeteksinya, dapat digunakan sebuah jaringan nanopartikel emas yang diberi lapisan organik chemiresistive.
Bahan kimia mudah menguap yang dihasilkan dari napas akan membuat sensor partikel mengembang, lalu mengubah hambatan listrik dan memungkinkan para ilmuwan mengidentifikasi tanda-tanda kanker lewat napas pasien.
2. Preeklamsia
Penyakit ini umumnya menyerang ibu hamil. Tandanya adalah terjadi peningkatan tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Selain itu juga disertai pembengkakan pada kaki dan tangan.
Pada penderita penyakit ini, napasnya berbau cairan pemantik api. Penyebabnya adalah bahan kimia 6-methyltridecane, 2-metilpentan, 5-methyltetradecane, 2-methylnonane. Untuk mendeteksi adanya senyawa kimia ini, dapat dilakukan kromatografi gas atau spektrometer massa untuk melihat penanda oksidasi dalam tubuh wanita hamil.
Penyakit ini umumnya menyerang ibu hamil. Tandanya adalah terjadi peningkatan tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Selain itu juga disertai pembengkakan pada kaki dan tangan.
Pada penderita penyakit ini, napasnya berbau cairan pemantik api. Penyebabnya adalah bahan kimia 6-methyltridecane, 2-metilpentan, 5-methyltetradecane, 2-methylnonane. Untuk mendeteksi adanya senyawa kimia ini, dapat dilakukan kromatografi gas atau spektrometer massa untuk melihat penanda oksidasi dalam tubuh wanita hamil.
3. Diabetes
Tidak sembarang diabetes yang dapat mengeluarkan aroma tertentu, tetapi kompilkasinya yang disebut diabetic ketoacidosis. Komplikasi ini bisa membahayakan keselamatan jiwa karena tubuh kekurangan insulin. Akibatnya, tubuh akan membakar asam lemak dan menghasilkan asam keton yang menyebabkan komplikasi.
Pada penderita komplikasi diabetes ini, nafasnya berbau seperti apel busuk atau pembersih kuteks. Sumbernya adalah asam keton atau aseton yang diproduksi oleh hati untuk menghasilkan energi karena glukosa darah tak dapat diserap tubuh.
Putro Agus Harnowo - detikHealth Tidak sembarang diabetes yang dapat mengeluarkan aroma tertentu, tetapi kompilkasinya yang disebut diabetic ketoacidosis. Komplikasi ini bisa membahayakan keselamatan jiwa karena tubuh kekurangan insulin. Akibatnya, tubuh akan membakar asam lemak dan menghasilkan asam keton yang menyebabkan komplikasi.
Pada penderita komplikasi diabetes ini, nafasnya berbau seperti apel busuk atau pembersih kuteks. Sumbernya adalah asam keton atau aseton yang diproduksi oleh hati untuk menghasilkan energi karena glukosa darah tak dapat diserap tubuh.
4. Skizofrenia
Skizofrenia tidak segera memunculkan aroma tertentu karena pada dasarnya penyakit ini adalah ganguan mental. Tapi ternyata, gangguan ini juga berkaitan dengan perubahan metabolisme tubuh yang menyebabkan pasien memiliki aroma sedikit berbeda.
Tikus yang telah terlatih mampu membedakan keringat dari pasien skizofrenia dan orang normal. Penderita skizofrenia memiliki komponen yang disebut asam trans-3-metil-2 hexenoic. Aroma dari bahan ini digambarkan sangat manis, mirip aroma buah yang telah matang.
Skizofrenia tidak segera memunculkan aroma tertentu karena pada dasarnya penyakit ini adalah ganguan mental. Tapi ternyata, gangguan ini juga berkaitan dengan perubahan metabolisme tubuh yang menyebabkan pasien memiliki aroma sedikit berbeda.
Tikus yang telah terlatih mampu membedakan keringat dari pasien skizofrenia dan orang normal. Penderita skizofrenia memiliki komponen yang disebut asam trans-3-metil-2 hexenoic. Aroma dari bahan ini digambarkan sangat manis, mirip aroma buah yang telah matang.
5. Infeksi Saluran Kemih
Salah satu tanda infeksi saluran kemih adalah bau amoniak yang kuat atau bahkan sedikit manis. Ada pula yang menyebut baunya mirip seperti bau keju. Bau ini dapat tercium dari urine, tetapi juga dapat tercium lewat pori-pori tubuh.
Penyebabnya adalah asam isovaleric yang dihasilkan oleh bakteri E. coli, Staphylococcus dan parasit proteus. Untuk mendeteksinya, bisa menggunakan alat bantu yang disebut hidung elektronik. Alat ini dilengkapi dengan 14 jenis polimer konduktif yang dapat membedakan bau dari beberapa jenis bakteri.
Salah satu tanda infeksi saluran kemih adalah bau amoniak yang kuat atau bahkan sedikit manis. Ada pula yang menyebut baunya mirip seperti bau keju. Bau ini dapat tercium dari urine, tetapi juga dapat tercium lewat pori-pori tubuh.
Penyebabnya adalah asam isovaleric yang dihasilkan oleh bakteri E. coli, Staphylococcus dan parasit proteus. Untuk mendeteksinya, bisa menggunakan alat bantu yang disebut hidung elektronik. Alat ini dilengkapi dengan 14 jenis polimer konduktif yang dapat membedakan bau dari beberapa jenis bakteri.
6. Melanoma
Penderita kanker kulit atau melanoma seringkali mencium bau yang menyerupai bensin pada kulitnya. Penyebabnya adalah phthalate, butanal, dimethylsulfone dan indol. Bau ini lebih kentara karena kanker terdapat di bagian terluar dari tubuh, yaitu kulit.
Untuk mendeteksi ada tidaknya kanker kulit, dapat digunakan sensor gas array. Perangkat ini dapat menganalisis zat kimia yang mudah menguap dari tabung spesimen jaringan untuk menentukan apakah sampel tersebut positif mengandung kanker atau tidak.
Penderita kanker kulit atau melanoma seringkali mencium bau yang menyerupai bensin pada kulitnya. Penyebabnya adalah phthalate, butanal, dimethylsulfone dan indol. Bau ini lebih kentara karena kanker terdapat di bagian terluar dari tubuh, yaitu kulit.
Untuk mendeteksi ada tidaknya kanker kulit, dapat digunakan sensor gas array. Perangkat ini dapat menganalisis zat kimia yang mudah menguap dari tabung spesimen jaringan untuk menentukan apakah sampel tersebut positif mengandung kanker atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda merupakan informasi bagi kami